Fakta Menarik yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Tumpeng!

 Fakta Menarik yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Tumpeng!

Tumpeng sering ditemukan dalam acara-acara peringatan seperti hari kemerdekaan maupun selametan. Terdapat hal-hal yang punya kandungan banyak arti terhadap normalitas tumpengan, terhitung makna-makna yang tersedia dalam bermacam segi kehidupan. Berikut fakta-faktanya yang kudu kamu ketahui!

1. Singkatan dari Yen Metu Kudu Mempeng

Tumpeng merupakan singkatan dari Yen Metu Kudu Mempeng.

Kalimat Yen Metu Kudu Mempeng berasal dari bahasa Jawa. Jika kalimat tersebut disimpulkan ke Bahasa Indonesia artinya ‘kalau keluar kudu sungguh-sungguh’. Selain itu, terdapat terhitung unit makanan lainnya yang terdiri dari ketan yakni Baceng yang merupakan singkatan dari yen mlebu kudu kenceng yang artinya ‘kalau masuk kudu sungguh-sungguh’.


2. Sudah Ada Sejak Era Jawa Kuno tumpeng mini Jakarta

Budaya menyajikan sejenis nasi tumpeng sudah tersedia sejak era Jawa Kuno, loh! Hal ini mampu kita ketahui dari prasasti-prasasti yang dikeluarkan terhadap era itu. Pada era itu, terdapat makanan yang bernama sekul paripurna yang menyerupai nasi tumpeng menurut para ahli, keduanya dihidangkan bersama lauk pauk.


Waktu dihidangkannya pun tidak main-main. Biasanya nasi paripurna dihidangkan terhadap acara-acara mutlak seperti upacara penetapan sima. Sima sendiri adalah tempat merdeka bebas pajak yang diberikan oleh pihak kerajaan. Biasanya, status sima diberikan kepada daerah-daerah yang berjasa dalam bermacam hal maupun ditugaskan untuk mengelola bangunan suci.


3. Merupakan Representasi dari Gunung Meru


Betuk kerucut terhadap tumpeng adalah representasi gunung Meru.

Walaupun sudah tidak menganut Hinduisme, orang-orang Jawa masih memiliki sisa-sisa dari agama tersebut. Nasi tumpeng memiliki bentuk yang dipercaya merepresentasikan gunung Meru, yakni tempat bersemayam para dewa. Konsep gunung Meru sering diadaptasi ke bermacam hal terhitung candi-candi di Indonesia.


Bentuk kerucut dari gunung Meru terhitung merepresentasikan awal dan akhir. Hal tersebut merupakan simbolisasi dari pertalian Tuhan dan alam, bahwa semuanya akan mengerucut atau lagi ke Tuhan. Maka dari itu, tumpeng anggota puncak kebanyakan diberikan kepada orang yang dihormati terlebih dahulu.


4. Arti Simbolik Lauk-Pauk

Tujuh macam lauk pauk yang terdapat terhadap tumpeng.

Tidak tersedia lauk pauk baku terhadap nasi tumpeng. Namun, bukan artinya semua lauk pauk yang dihidangkan tidak memiliki arti. Biasanya terdapat tujuh macam lauk, yang disebut pitulungan, atau dalam Bahasa Indonesia memiliki arti pertolongan. Pitu dalam Bahasa Jawa memiliki arti sebagai tujuh. Berikut sebagian lauk yang memiliki makna:


Nasi


Makna nasi adalah bentuk representasi pertalian manusia bersama Tuhan.

Seperti yang sudah disebutkan tadi, nasi yang bersifat kerucut tersebut merepresentasikan pertalian pada manusia dan Tuhan. Selain itu, bentuknya yang serupa bersama gunung mampu disimpulkan sebagai harapan sehingga kesejahteraan setinggi gunung.


tradisi tumpengan

Lele, bandeng, dan teri asin adalah tipe ikan yang kebanyakan tersedia dalam sajian.

Ikan merupakan perwakilan dari unsur air yang memiliki banyak makna. Walaupun terhadap era kini, ikan sering digantikan bersama udang. Ada tiga tipe ikan yang sering dihidangkan terhadap tumpeng, yakni lele, bandeng, dan ikan teri asin. Ketiganya memiliki arti tersendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah Mata Minus Bisa Masuk POLRI/TNI?

Cetak Biru Cara Berdagang Untuk Hidup

Signifikansi Koperasi